“Mbak, nanti kalau saya dihipnotis itu kaya di acara TV itu ya? Saya jadi tidak sadar terus ngomongin semua?” tanya seorang klien dan ini mewakili hampir 65 persen klien yang datang. Ada lagi yang lain,”Mbak, saya mau hipnotis istri saya karena tampaknya dia berbohong, bisa ga Mbak?” Tentu saja tidak bisa.

Pengetahuan tentang hipnoterapi memang masih minim dan banyak salah kaprahnya. Mungkin itu juga penyebab orang takut untuk pergi ke hipnoterapi. 

Jadi hipnoterapi itu adalah terapi yang dilakukan dalam kondisi hipnosis. Kondisi hipnosis ini gampangnya adalah kondisi relaks, dan ini sebenarnya adalah kondisi ALAMI karena kondisi beberapa saat sebelum akhirnya kita tertidur lelap.

Nah, syarat utama orang bisa dibimbing masuk ke kondisi hipnosis itu adalah sukarela! Untuk itu, siapapun kliennya yang datang, kalau atas paksaan orang lain, tidak akan bisa dibantu.

Kondisi hipnosis itu juga artinya kondisi sadar dan pikiran fokus ya, artinya klien tetap mengetahui seluruh proses dan komunikasi dua arah dengan terapis. Terapis hanya akan tahu apa yang ada di pikiran klien kalau klien ngasih tahu. Btw…klien masih bisa milih diam loh.

Dalam pikiran kita itu ada milyaran memori, jadi tidak perlu khawatir banyak rahasia terungkap. Kalau tidak ada hubungannya dengan masalah yang mau diselesaikan, ya ga akan muncul dalam proses.

Sama halnya dengan bentuk terapi yang lain, hipnoterapi hanya bisa membantu orang yang mau, siap, dan sukarela dibantu. Jadi kebutuhan itu datang dari diri klien sendiri. Kalimat klise mungkin ya, tapi itu fakta. Kita bertanggung jawab atas diri sendiri, termasuk kebahagiaan dan ketenangan hidup yang ingin kita raih.

————————————

Penulis:

Rahadyasti Mularatnasari, S.I.P., CHt®, CT adalah seorang hipnoterapis yang aktif praktek di Omah Wening Jogja di Jogja. Jika memiliki trauma atau masalah lain yang berhubungan dengan emosi dan pikiran, hipnoterapi dapat membantu anda. Jangan ragu untuk menghubungi via WA ke 08112681808 untuk informasi yang lebih lengkap.